Senin, 26 Januari 2015

Manajemen Pengelolaan TEKNIK (TECHNIQUE) sebagai Learning Resources by Design dan Learning Resources by Utilyzation



MANAJEMEN PENGELOLAAN TEKNIK (TECHNIQUE)
SEBAGAI LEARNING RESOURCES BY DESIGN DAN
LEARNING RESOURCES BY UTILYZATION



Disampaikan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Manajemen Sunber Belajar
Dosen
Dr. Basuki As’adi, M.Ag
 


  
 
                        OLEH  :
Dwi Tanto Sunar Wahyu Nanda          NIM  :  13160017
Chairul Anam                                      NIM  :  13160018




MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


2014







Manajemen Pengelolaan TEKNIK (TECHNIQUE) 
sebagai Learning Resources by Design dan Learning Resources by Utilyzation
BAB  I
Pendahuluan


A.    Latar belakang
Dalam proses pembelajaran banyak sumber & daya  yg dapat dimanfaatkan & dikelola, baik secara sengaja disediakan maupun yang telah banyak tersedia disekeliling kita. Dalam proses pembelajaran Semua pihak yang terlibat dalam Pembelajaran memerlukan sumber/potensi/daya yang dapat menunjang proses pembelajaran.
Agar  belajar  lebih  terarah  manusia  membutuhkan sumber belajar yang benar dan tepat. Tidak sesat dan menyesatkan, Istilah sumber belajar dalam bidang pendidikan bukanlah istilah yang baru  melainkan telah menjadi istilah keseharian kita khususnya sebagai pendidik yang bertugas mengkondisikan anak untuk belajar.
Pengertian mengenai sumber belajar itu  sendiri memang sangat beragam, tergantung kepada dasar pengertian yang digunakan  dan teori yang dirujuknya. Sumber belajar dalam pengertian yang sempit sering  difahami sebagai buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya seperti majalah, buletin, dan lain-lain. Pengertian seperti ini masih banyak dipakai dewasa  ini oleh sebagian besar guru termasuk juga beberapa guru TK
Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT, 1977), mengartikan sumber belajar sebagai semua sumber  (data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai  suatu  sumber  tersendiri  atau  dalam  kombinasi  untuk memperlancar  belajar  meliputi  pesan,  orang,  material,  alat,  teknik,  dan lingkungan
Dilihat dari segi perancangannya, secara garis besar sumber dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
1.      Sumber belajar yang dirancang (learning resources  by design) yakni sumber-sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai  “komponen sistem pembelajaran” untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah  dan bersifat formal.
2.      Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization) yakni  sumber belajar yang tidak dirancang khusus untuk keperluan pembelajaran dan  keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan ini adalah sumber belajar yang ada dimasyarakat seperti museum, pasar, toko-toko, tokoh  masyarakat dan lainnya yang ada di lingkungan sekitar
B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana perlakuan manajemen pengelolaan terhadap teknik sumber belajar dalam AECT 77, baik sebagai Sumber belajar yang dirancang maupun sebagai Sumber belajar yang dimanfaatkan.
C.     Batasan masalah
Sesuai tugas yang diberikan,  maka pemakalah membatasi masalah yang akan jabarkan yakni mengenai :
Manajemen Pengelolaan TEKNIK (TECHNIQUE) sebagai Learning Resources by Design dan Learning Resources by Utilyzation




BAB II
Pembahasan

A.    Pengertian Manajemen Pengelolaan Sumber belajar teknik
Menurut G.R. Terry (2003:15) Managemen adalah suatu Proses atau kerangka kerja yang khas yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang kearah tujuan-tujuan organisasional  yang terdiri dari tindakan – tindakan planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pemberi dorongan), dan controlling (pengawasan) yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber lainya. Sementara itu Mamduh mendefinisikan manajemen adalah sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sumber belajar jenis Teknik (techniques) Yaitu prosedur yang disisipkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang yang menyampaikan pesan. Selain itu, teknik yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah, permainan/ simulasi, Tanya jawab, role play (sosiodrama) dan sebagainya.
Selain itu pengertian yang lain dari Sumber belajar jenis Teknik (techniques), yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Contohnya pembelajaran terprogram, belajar sendiri, demonstrasi, ceramah, dan Iain-Iain
Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Belajar teknik yakni : Segala aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan dari sumber belajar untuk mempermudah si belajar dalam mencapai tujuan atau kompetensi tertentu. Jadi Dengan demikian yang dimaksud dengan Manajemen Pengelolaan Sumber Belajar teknik dapat diartikan sebagai : Kegiatan mengelola, mengatur, memanaj segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang (si belajar) untuk belajar menampilkan kompetensinya
B.     Rancangan Sumber belajar teknik
Yakni prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang untuk menyampaikan pesan. 
1.      Sumber belajar yang dirancang (learning resources  by design)
Sumber belajar yang secara sengaja dibuat atau diperuntukkan untuk membantu proses mengajar- belajar.
Contoh : Ceramah, Diskusi, Sosiodrama, Simulasi, Kuliah, Belajar mandiri
2.      Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources  by design)
Sumber belajar yang berguna untuk memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar yang berupa segala macam sumber belajar yang telah ada di sekeliling kita. 
Contoh : Permainan, Sarasehan, Percakapan biasa/spontan.
C.     Manajemen Pengelolaan Sumber belajar Teknik
Sebagai tenaga pengajar guru harus mumpuni dalam keilmuan yang diajarkannya, namun disamping itu secara professional ia dituntut pula untuk mempunyai kemampuan dan berkemauan sebagai perancang pembelajaran, sebagai pelaksana pembelajaran dan sebagai penilai (evaluator).
Guru dalam mengajar di kelas tidak hanya mengelola pembelajaran tetapi juga melakukan pengelolaan terhadap kelas. Apabila guru dengan sengaja menciptakan suatu lingkungan belajar di dalam kelasnya dengan maksud untuk mewujudkan tujuan yang sudah dirumuskan sebelumnya maka ia bertindak sebagai Guru-manager.
Sebagai manajer guru harus menjalankan fungsi manajemen yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pemberi dorongan), dan controlling (pengawasan). Dalam praktik pelaksanaan pembelajaran fungsi – fungsi tersebut harus dijalankan dan yang intinya adalah penetapan tujuan, memilih strategi pembelajaran dan menilai keberhasilan.
Misalnya :
1.      Sumber belajar yang dirancang yakni Ceramah
Ceramah merupakan suatu kegiatan berbicara di depan umum dalam situasi tertentu untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar tertentu dan juga tidak memerlukan reaksi sesaat dalam bentuk bicara yang berupa tanggapan atau respon.
Ukuran keberhasilan kegiatan Ceramah siswa teletak pada sejauh mana keberhasilan dalam pembinaan serta bimbingan kepada siswa dalam hal komunikasi, baik gaya, ekspresi maupun tutur bahasa. Kemudian kemampuan tenaga ahli yang professional yakni guru untuk mengadakan pembinaan terhadap siswa, baik pembinaan dengan pendekatan belajar di sekolah maupun less tambahan. Sangat lah diperlukan.
Oleh karena itu, agar pembinaan siswa terlaksana sebagaimana mestinya, perlu mengaplikasikan fungsi-fungsi manajerial dalam bidang ceramah, yaitu
v  Planning : Perencanaan di bidang ini adalah  menyusun langkah – langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yakni dengan mempersiapkan materi ceramah dengan mencari tema yang akan di bawakan yang disesuaikan dengan kemampuan anak, tingkatan kelas pada anak tersebut serta adanya tema yang sesuai dengan situasi kegiatan yang akan dilaksanakan misalnya memperingati hari besar tertentu (hari besar islam) atau hari khusus (hari nasional) sehingga tema yang akan di sampaikan dalam ceramah tersebut sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
v  Organizing : Pengorganisasian ini dimaksudkan adalah pememilihan siswa atau peserta didik yang benar-benar bisa atau mampu dengan Memberi kesempatan kepada siswa tersebut untuk dipersiapkan pada suatu kegiatan tersebut yang didasarkan pada keunggulan penguasaan materi, kemampuan berkomunikasi, gaya yang baik serta aksi yang indah. Pemilihan siswa bisa dilakukan dengan memberikan tes atau tugas ceramah di depan kelas.
v  Actuating : Pengarahan dan pelaksanaan termasuk pemberian motivasi kepada peserta didik dengan memberikan bimbingan pelaksanaan tugas,  agar dapat melakukan kegiatan itu secara optimal, serta mendorong mereka agar selalu belajar dengan tekun serta berusaha mengambil manfaat secara baik dan benar dari berbagai kegiatan tersebut untuk kepentingan diri peserta didik.
v  Controlling : Pengawasan ini dilakukan oleh guru dengan cara pendampingan pada waktu belajar teknik ceramah, serta hasil pengawasan tersebut menjadi bahan utama dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik.
2.      Sumber belajar yang dimanfaatkan yakni Permainan
Permainan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilakan pengertian atau memberikan informasi, memberikan kesenangan maupun mengembangkan imajinasi serta mendapatkan bermacam – macam konsep yang tidak terhitung banyaknya.
Permainan juga dapat memotivasi siswa agar menyukai belajar, oleh karena itu pengelolaan alat permainan pada khususnya dan sumber belajar pada umumnya harus ditata rapi dan menarik sehingga dapat dinikmati dan dirasakan oleh siswa.
Berikut ini adalah hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan permainan yakni dengan mengaplikasikan fungsi-fungsi manajerial :
v  Planning : Perencanaan di bidang ini adalah menentukan alat permainan yang mudah, sedang maupun tinggi tingkat kesulitannya dan alat permainan yang peserta didik senangi dimana di harapkan alat permainan tersebut yang sesuai dengan kebutuhan siswa akan memacu perkembangan mereka dan akan menjadi tantangan yang tidak membosankan. dengan demikian diharapkan kita dapat menempatkan alat permainan secara tepat.
Untuk tujuan itu di perlukan pemahaman cirri cirri peserta didik melalui tingkat kelas masing-masing. Sehingga dengan mengenal kebutuhan siswa tersebut maka guru lebih mudah membuat perencanaan yang menarik dan mengembirakan serta dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan eksplorasi.
v  Organizing : Pengorganisasian ini dimaksudkan adalah memantau siswa dalam hal kemahiran dan kreatifitas dalam memainkan alat permainan pembelajaran. Sehingga nantinya guru dapat mencatan hasil pantauannya dengan menggunakan buku catatan khusus, dimana dalam buku catatan tersebut dipakai acuan untuk mengetahui seberapa pamah kah siswa dalam memainkan alat permainan tersebut.
Dalam hal catatan tersebut guru dapat mengelompokkan siswa dengan pemahaman kurang, siswa dengan pemahaman sedang maupun siswa dengan pemahamannya tinggi dan pada akhirnya memudahkan guru dan siswa mencapai tujuan pembelajaran itu
v  Actuating : Pengarahan dan pelaksanaan termasuk pemberian motivasi kepada peserta didik dengan memberikan wawasan serta latihan – latihan dalam permainan dan akan mendukung segala aspek perkembangan peserta didik, maksudnya adalah guru dapat memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk bereksplorasi sehingga pemahaman tentang konsep maupun pengertian dasar suatu permainan dapat dipahami oleh siswa dengan lebih mudah dan terampil.
v  Controlling : Pengawasan ini dilakukan oleh guru terhadap siswa secara langsung dengan cara pendampingan pada waktu permainan berlangsung, serta hasil pengawasan tersebut nantinya menjadi bahan utama dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik.

 



BAB III
Penutup
  
Association Educational Communication and Technology (AECT)  menguraikan bahwa sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang direncanakan dan dimanfaatkan.
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk misalnya teknik, yang bertujuan agar dapat membantu siswa dalam belajar.
Prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, alat, teknikh,  orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan Sumber Belajar (PSB) adalah tempat atau lembaga dimana berbagai sumber belajar diorganisasikan ke dalam sistem pembelajaran guna memenuhi kebutuhan belajar siswa dan kebutuhan mengajar guru. Dengan demikian Pusat Sumber Belajar akan menjadi sistem pendukung dalam pencapaian tujuan atau kompetensi pembelajaran.



 
DAFTAR PUSTAKA 

AECT. 1977. Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V
Anggani Sudono. 2000, Sumber Belajar dan Alat Permainan, Jakarta, PT Grasindo
Mudhoffir.1990. Prinsip-prinsip Pengelolaan Sumber Belajar. Bandung: Remaja Karya
Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sisitem Pembelajaran Jakarta: PT Kencana Media Group 2008
Terry, George R. Prinsip-Prinsip Manajemen. Alih Bahasa J. Smith D. F.M.Cet VIII. Jakarta: Bumi Aksara. 2003 
Sagala, syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran Bandung: CV Alfabeta 200

Tidak ada komentar:

Posting Komentar