Senin, 12 Januari 2015

MANAGEMEN PENDIDIKAN ISLAM



MANAGEMEN PENDIDIKAN ISLAM


A.    Pendahuluan
Untuk mewujudkan pembangunan nasional yang adil dan beradap peran pendidikan sangatlah Strategis, hal ini untuk pembentukan sumber daya manusia yang berbudi luhur, tangguh, cerdas dan terampil, mandiri, bekerja keras, produktif dan inovatif, dan berdisiplin
Untuk itu peningkatan mutu pendidikan merupakan factor utama yang harus diperhatikan, hambatan utama dalam pengembangan pendidikan bukan pada aspek keuangan, tetapi berada pada aspek manajemen. Karena Manajemen merupakan suatu kekuatan utama dalam organisasi untuk mengatur atau mengkoordinasikan kegiatan
Menurut G.R. Terry Managemen adalah suatu Proses yang khas yang terdiri dari tindakan – tindakan Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber lainya
Selanjutnya Terry mengemukakan bahwa
Planning (perencanaan) adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksankan oleh kelompok untuk mencapai tujuan tertentu yang digariskan, yakni tentang pengambilan keputusan, Organizing (pengorganisasian) mencakup membagi-bagi komponen kegiatan yang dibutuhkan ke dalam kelompok,  
Actuating, (pemberi Dorongan) yakni kegiatan yang dilakukan sesorang pimpinan untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat dicapai.  
Controlling (pengawasan), mencakup tugas untuk melihat apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana atau menympang  
Dari proses managemen diatas perlu ada kegiatan evaluasi-evaluasi agar penyimpanga yang terjadi bias di perbaiki atau dibetulkan sehingga tecapai tujuan yang di inginkan Sehingga manajemen pendidikan adalah menyelenggarakan proses belajar mengajar yang sesuai dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pemberi Dorongan dan pengawasan

B.     Manajemen Pendidikan Islam dan Implikasinya

Manajemen Pendidikan Islam adalah suatu Proses pengelolaan lembaga pendidikan islam secara islami yaitu dengan cara menyiasati sumber–sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan islam secara efektif dan efisien.
Makna definitive ini selanjutnya memiliki implikasi yang saling terkait dan membentuk satu kesatuan system dalam manajemen pendidikan islam.
Berikut ini penjabarannya.
1.      Proses pengelolaan lembaga pendidikan islam yakni secara islami.
Aspek ini menghendaki adanya muatan-muatan nilai islam, misalnya, penekanan pada penghargaan, maslahat, kualitas, kemajuan, dan pemberdayaan di mana hal tersebut diupayakan berdasar pada pesan-pesan Al-Qur’an dan Al-Hadist
2.      Terhadap lembaga pendidikan islam hal ini menunjukkan objek dari manajemen ini secara khusus diarahkan untuk menangani lembaga pendidikan islam dengan segala keunikan, maka manajemen ini bias memaparkan cara pengelolaan pesantren, madrasah, perguruan tinggi islam dan lain sebagainya.
3.      Proses pengelolaan lembaga pendidikan islam yakni secara islami menghendaki adanya sifat Inklusif dan Eksklusif.
Frase secara islami menunjukkan sifat Inklusif yang berarti kaidah-kaidah manajerial yang dirumuskan pada pengelolaan pendidikan
Frase lembaga pendidikan islam menunjukkan keadaan eksklusif karena menjadi objek langsung dari kajian ini yang hanya berfokus pada lembaga pendidikan islam.
4.       Dalam frase ini mengandung strategi yang menjadi salah satu pembeda antara administrasi dan manajemen. Manajemen penuh siasat atau strategi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Demikian pula dengan dengan manajemen pendidikan islam yang senantiasa diwujudkan dengan strategi tertentu
5.      Sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait.
Sumber belajar disini memiliki cakupan luas yakni
a.       Manusia : Guru/ Usthad/ Dosen, Pegawai, Pengurus yayasan, Siswa/ Santri/ Mahasiswa.
b.      Bahan yang meliputi Perpustakaan, Buku paket ajar
c.       Lingkungan, merupakan segala hal yang mengarah pada masyarakat
d.      Alat dan peralatan seperti Laboratorium
e.       Aktivitas
Adapun hal-hal lain yang terkait yakni bias berupa Sosio-politik, Sosio-Kultural, Sosio- ekonomik, sosio-religius yang dihadapi oleh lembaga pendidikan islam.
6.      Tujuan Pendidikan Islam merupakan arah dari semua kegiatan pengelolaan lembaga pendidikan islam
7.      Efektif dan efisien
Maksudnya berhasil guna dan berdaya guna artinya manjemen yang berhasil mencapai tujuan dengan penghematan tenaga, waktu dan biaya
C.    Manajemen komponen-komponen dasar pendidikan
Yang dimaksud adalah pengelolaan komponen mutlak harus ada dalam proses pendidikan islam. Proses pendidikan akan berhenti total bila salah satu komponen tersebut tidak ada.
Komponen Komponen tersebut antara lain :
1.      Manajemen Personalia Pendidikan Islam
Pegawai atau Personalia terutama Guru, merupakan ujung tombak dalam proses pendidikan islam, Guru adalah tenaga yang memegang jabatan fungsional yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi madrasah yakni pelaksanaan proses belajar mengajar, Kedudukan guru pada suatu lembaga pendidikan sangat penting dan penentu keberhasilan lembaga pendidikan.  Tugas pokok-nya pada organisasi pendidikan adalah pelaksanaan proses belajar dan mengajar dimana kegiatan ini adalah tugas utama seorang guru. Guru sendiri menyadari peranan yang dipegangnya dalam pertemuan dengan siswa mengandung tantangan, karena disatu pihak guru harus ramah, sabar, menunjukkan perhatian, memberikan kepercayaan, dan menciptakan suasana aman, dilain pihak guru harus memberikan tugas, mendorong siswa untuk berusaha mencapai tujuan, mengadakan koreksi, menegur dan menilai. Oleh karena itu, guru diharuskan memiliki kompetensi yang diperlukan dalam jabatannya.
Adapun tenaga lain yakni tenaga tata usaha dalam suatu istitusi pendidikan termasuk madrasah memiliki fungsi dan tugas memberikan bantuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas kepada madrasah dan pelaksanaan tugas guru. Bidang tugas dan fungsi tata usaha pada madrasah adalah mencakup
organisasi dan struktur pegawai tata usaha, anggaran belanja/ keuangan madrasah, masalah pegawai dan personalia madrasah, keuangan dan pembukuan, korespondensi atau surat menyurat,  laporan, pengisian buku induk, rapat, dan Pengelolaan tata usaha madrasah, masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan,
Juga meliputi sarana dan prasarana madrasah yang mencakup ;
Tanah, Gedung dan furniture, Perpustakaan madrasah, buku dan alat tulis menulis yang digunakanoleh madrasah, Data electronic/ computer, Laboratorium, Petugas kebersihan, Petugas keamanan.
Menelaah tugas dan fungsi pengelolaan tata usaha pada madrasah, memberikan gambaran bahwa penyelesaian tugas tata usaha tidak mudah. Seorang yang diberi amanah mengembang tugas tersebut, hendaknya memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dasar dalam bidang administrasi perkantoran, sehingga dapat menjalankan roda administrasi pendidikan secara baik dan optimal pada madrasah tersebut,
Adapun kedua jenis ketenagaan di madrasah yakni tenaga guru dan tenaga tata usaha. Aplikasi fungsi-fungsi manajerial dibidang ketenagaan adalah :
v  Planning : Perencanaan di bidang ketenagaan pada madrasah adalah melakukan prediksi tenaga yang dibutuhkan berdasarkan analisis tugas, fungsi dan jabatan pada madrasah itu, terutama tenaga guru yang berhubungan dengan kompetensi yang diperlukan dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
v  Organizing : Pengorganisasian di bidang ketenagaan dimaksudkana adalah mengadakan pembagian tugas, penempatan/penugasan pada unit kerja tertentu seperti wakil kepala madrasah, wali kelas, kepala atau staf tata usaha termasuk pengaturan/pembagian mata pelajaran dan jama mengajar bagi tiap-tiap guru pada madrasah yang bersangkutan.
v  Actuating : Pengarahan Penggerakan dan pelaksanaan termasuk pemberian motivasi kepada semua staf dan guru, yakni pimpinan memberikan bimbingan pelaksanaan tugas baik yang dilakukan oleh kepala madrasah maupun yang dilakukan oleh supervisor dalam rangkaian pelaksanaan supervise pada madrasah.
v  Controlling : Pengawasan dilakukan kepada guru dan pegawai tata usaha dengan mengatur kehadirannya di madrasah, pelaksanan dan penyelesaian tugas masing-masing serta pengaturan waktu kedatangan dan pengaturan waktu pulang meninggalkan madrasah.

2.      Manajemen Kesiswaan Pendidikan Islam.
Dalam penyelenggaraan pendidikan komponen komponen seperti : tenaga Pendidik, sarana prasarana, alat pembelajaran dll diarahkan dan ditujukkan untuk kepentingan siswa (peserta didik). Karena itu mereka harus dilibatkan secara aktif dan tepat, tidak hanya dalam proses belajar mengajar tetapi juga dalam kegiatan lainya, Oleh karena itu, siswa atau peserta didik adalah sasaran utama dalam penyelenggaraan pendidikan.
Ukuran keberhasilan suatu pendidikan dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya teletak pada sejauh mana keberhasilan dalam pembinaan kesiswaan.
Keberadaan siswa disesuaikan dengan daya tampung dan daya dukung perlengkapan terutama ruang belajar.
Kemampuan tenaga ahli yang professional untuk mengadakan pembinaan terhadap siswa, baik pembinaan dengan pendekatan intra, ko, maupun membinaan melalui pendekatan extrakurikuler. Sangat lah diperlukan.
Oleh karena itu, agar pembinaan siswa terlaksana sebagaimana mestinya, perlu mengaplikasikan fungsi-fungsi manajerial dalam bidang kesiswaan, yaitu
v  Fungsi perencanaan dalam bidang kesiswaan terutama dalam penerimaan siswa baru, yang berkaitan dengan daya tampung dan daya dukung perlengkapan serta kemampuan pembinaan oleh sekolah
v  Fungsi pengorganisasian dalam bidang kesiswaan dilakukan dengan mengelompokkan siswa-siswa tersebut kedalam kelas atau kelompok belajar dan ke dalam jurusan sesuai bakat, minat, dan kemampuannya.
Selain itu, pengorganisasian dalam bidang ini terutama pembentukan kepengurusan dalam organisasi intra sekolah, organisasi keolahragaan, keagamaan, kesenian, kepramukaan dan oraganisasi lainnya.
Pengelompokan siswa pada suatu kelompok tertentu yang didasarkan keunggulan atau kekurangan/kelemahan yang dialami oleh peserta didik, seperti kelompok khusus bagi mereka kemampuan belajar diatas rata-rata pada kelas unggulan atau kelompok khusus bagi mereka yang mengalami kesulitan belajar, atau mereka yang mengalami tingkah laku tidak normal atau mereka yang mengalami cacat fisik/mental pada umumnya adalah suatu kebijakan yang tidak tetap bagi perkembangan anak secara keseluruhan apalagi bila ditinjau dari aspek sosiologi anak.
Langkah yang tepat yang dilakukan dalam menghadapi peserta didik yang mengalami kekurangan, kelemahan adalah dengan memberikan bimbingan khusus yang dilakukan bekerjasama guru dengan orang tua peserta didik atau kerjasama antara sekolah dengan masyarakat melalui lembaga sosial masyarakat.
Pembauran antara mereka yang memiliki kelebihan dengan mereka yang memiliki kekurangan/kelemahan dibawah bimbingan guru, akan menimbulkan saling interaksi antara mereka, saling pengertian dan dapat menarik hikmah kehidupan dari padanya yang pada hakekatnya akan saling menguntungkan.
v  Fungsi Memberi Dorongan : Pelaksanaan fungsi ini dalam bidang kesiswaan difokuskan kepada upaya pembinaan siswa dalam berbagai jenis kegiatan seperti kegiatan dalam organisasi kesiswaan, keolahragaan, kesenian, kepramukaan dan organisasi lainnya dalam memberikan motivasi kepada mereka agar dapat melakukan kegiatan itu secara optimal, mendorong mereka agar selalu belajar dengan tekun serta berusaha mengambil manfaat secara optimal dari berbagai kegiatan untuk kepentingan diri siswa.
v  Fungsi Pengawasan terhadap siswa adalah tugas seluruh komponen pengelola sekolah terutama guru dan wali kelas. Pengawasan ditujukan kepada penegakan kedisiplinan, sikap dan prilaku masing-masing siswa. Hasil pengawasan ini menjadi bahan utama dalam melakukan penilaian terhadap siswa.
3.      Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam
Pengelolaan dan implementasi kurikulum pada suatu madrasah adalah suatu hal yang prinsip karena pelaksanaan kurikulum merupakan suatu tugas yang paling pokok, paling utama dan esensial dibandingkan dengan tugas-tugas penting lain. Tujuan institusional madrasah dapat dicapai bila telah tercapai lebih dahulu tujuan kurikulum pada institusi tersebut. Pencapaian visi madrasah melalui misi dapat terwujud bila seperangkat kurikulum dapat tercapai yakni dengan tercapainya target kurikulum dan daya serap peserta didik pada tingkat yang telah ditentukan.
Kegiatan proses belajar mengajar adalah kegiatan pokok dimadrasah dan merupakan pelaksanaan tugas pokok madrasah sebagai sebuah organisasi pendidikan. Melalui kegiatan belajar mengajar guru/pendidik mentrasfer ilmu pengetahuan, nilai budaya, nilai social dan nilai agama kepada siswa.
maka aplikasi fungsi-fungsi manajerial dalam bidang ini adalah
v  Fungsi perencanaan
-          Menjabarkan GBPP menjadi analisis mata pelajaran
-          Menghitung hari kerja efektif dan jam pelajaran efektif untuk setiap mata pelajaran, hari libur, hari untuk ulangan dan hari tidak efektif
-          Menyusun Prota dan Promes
-          Program satuan Pelajaran
-          Rencana Pengajaran
v  Fungsi Pengorganisasian
-          Pembagian tugas mengajar dan tugas-tugas lain perlu dilaksanakan secara merata sesuai dengan bidang keahlian dan minat guru
-          Menyusun jadwal pelajaran dan diupayakan guru mengajar maksimal 5 hari perminggu, sehingga ada satu hari tidak mengajar untuk pertemuan.
-          Menyusun jadwal kegiatan perbaikan dan pengayaan
-          Menyusun jadwal kegiatan ekstrakurikuler
-          Menyusun jadwal penyegaran guru
v  Fungsi Memberi Dorongan
Tugas utama kepala sekolah yakni melakukan supervisi untuk membantu guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Dengan cara ini guru merasa didampingi, sehingga bisa meningkatkan semangat kerja
v  Fungsi Pengawasan
-          Kepala sekolah perlu mengingatkan para guru bahwa evaluasi memiliki tujuan ganda, yaitu untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran khusus dan mengetahui kesulitan siswa
-          Hasil evaluasi harus benar benar dimanfaatkan guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran
4.      Manajemen Keuangan Pendidikan Islam
Salah satu sarana dan alat manajemen yang tidak kalah pentingnya adalah keuangan. Dalam penyelenggaraan pendidikan pada madrasah, keberadaan keuangan sangat diperlukan. Sumber keuangan yang diharapkan membiayai kegiatan penyelenggaraan pendidikan meliputi dana APBN, APBD, bantuan dari majelis madrasah (komite madrasah), dan sumber lainnya yang sah dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Suatu tuntutan manajemen pendidikan modern bahwa lembaga pendidikan formal seperti madrasah memiliki rencana anggaran setiap tahun, baik berupa rencana pendapatan/penerimaan maupun rencana belanja/pengeluaran, sehingga program kegiatan di madrasah disusun dengan memperhatikan unsur pembiayaan, agar program kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
Pengelolaan keuangan pada madrasah perlu implementasi fungsi-fungsi manajerial.
v  Fungsi Perencanaan
Menginventarisir melalui diskusi tentang program kegiatan madrasah pada tahun yang akan datang, baik kegiatan itu rutin maupun pembangunan, yang realistis yang dapat dikerjakan dan dapat dibiayai. Program kegiatan bukan daftar keinginan yang susah dilaksanakan atau bahkan sulit memperoleh dana untuk membiayai program itu. Program kegiatan madrasah adalah suatu kebutuhan yang dapat dilaksanakan dan mampu dalam pembiayaan.
v  Fungsi pengorganisasian
Merumuskan dan menetapkan program kegiatan. Rumusan program kegiatan tersebut ditetapkan berdasarkan saran/pendapat/pertimbangan dari semua unsure yang terkait seperti majelis madrasah, dewan guru,, kepala tata usaha bahkan dari pimpinan OSIS di madrasah yang bersangkutan. Keikut sertaan semua pihak yang terkait dalam proses penyusunan dan penetapan program kegiatan itu dimaksudkan selain untukmemperluas dan memperkaya sumber informasi, juga dimaksudkan untuk meningkatkan peran serta semua komponen madrasah dalam pelaksanaan program kegiatan itu.
v  Fungsi Memberi Dorongan
Menetepkan besarnya anggaran yang diperlukan pada setiap sector kegiatan serta sumber biayanya. Langkah keempat, melakukan analisis setiap butir program kegiatan, dengan menyusun skala prioritas.
v  Fungsi Pegawasan
Menetapkan suatuprogram kegiatan yang defenitif berdasarkan pertimbangan ketersediaan anggaran dan tingkat urgensi satuan program itu. keenam, mensosialisasikan program kegiatan itu dan sumber dana pembiayaan kepada seluruh komponen madrasah termasuk majelis madrasah.
5.      Manajemen Sarana prasarana Pendidikan Islam
Perlengkapan dalam satu tool of management pendidikan dan madrasah yakni material. Penyelenggaraan pendidikan di madrasah tidak akan terlaksana dengan baik tanpa perlengkapan pendidikan. Manajemen perlengkapan meliputi berbagai komponen, seperti tanah dan halaman madrasah, gedung kantor dan ruang belajar, foniture kantor dan ruang belajar, perpustakaan, laboratorium, perlengkapan olah raga dan keterampilan, fasilitas dan perlengkapan pembelajaran, fasilitas untuk keperluan surat menyurat dan fasilitas data dan informasi termasuk elektronik.
Perlengkapan madrasah secara rinci dikemukakan sebagai berikut :
-          Perlengkapan fasilitas, yakni ruang kantor dengan segala kelengkapannya baik mobile, mesin maupun alat elektronik lainnya. Ruang ini digunakan untuk kegiatan ketatausahaan, termasuk didalamnya ruang kepala madrasah.
-          Perlengkapan pelaksanaan tugas pokok (pembelajaran) yang meliputi ruang belajar, moboler pembelajaran sepert kursi, meja, papan tulis (whiteboard), dengan alat bantu pembelajaran, misalnya elsidi, micro teaching dan alat peraga lainnya.
-          Perlengkapan penunjang pembelajaran yang meliputi ruang perpustakaan, buku-buku, laboratorium dengan segala perlengkapannya, serta ruang bahasa (laboratorium bahasa) dan fasilitas yang ada didalamnya.
-          Perlengkapan lingkungan yang meliputi halaman dan pagar, pohon-pohon pelindung yang dapat menciptakan suasana lingkungan madrasah yang sejuk, serta penataan taman yang dapat mewujudkan rasa keindahan, rapi dan bersih pada lingkungan dan halaman madrasah.
maka aplikasi fungsi-fungsi manajerial dalam bidang ini adalah
v  Fungsi perencanaan
Menginventarisir melalui pengajuan pengadaan sarana prasarana pada tahun yang akan datang, seperti : pengadaan transportasi, alat elektronik, serta pembangunan sarana ibadah,  
Menyusun kebutuhan sarana prasarana setiap bulan Seperti Alat kantor dan kebutuhan dalam proses belajar mengajar

v  Fungsi Pengorganisasian
Membentuk team pelaksanaan perawatan preventive di sekolah
Membuat daftar sarana prasarana termasuk perawatan yang ada di sekolah
Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan dan fasilitas sekolah
v  Fungsi Memberi Dorongan
Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing bagian sekolah
Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana prasarana sekolah
v  Fungsi Pengawasan
Mengupayakan pemantauan bulanan kelokasi tempat sarana prasarana Menyebarkan informasi tentang program perawatan sarana prasarana untuk seluruh warga sekolah
D.    Penutup
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pendidikan adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.
Bila Para Pimpinan dalam pendidikan telah bisa melaksanakan tugasnya dengan tepat seuai dengan fungsi manajemen di atas, maka akan terhindar dari semua ungkupan kuno yang menyatakan bahwa lembaga pendidikan Islam dikelola dengan manajemen yang asal-asalan tanpa tujuan yang tepat. Maka tidak akan ada lagi lembaga pendidikan Islam yang ketinggalan Zaman, tidak teroganisir dengan rapi, dan tidak memiliki sisten kontrol yang sesuai.



DAFTAR PUSTAKA

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2008
Terry, George R. Prinsip-Prinsip Manajemen. Alih Bahasa J. Smith D. F.M.Cet VIII. Jakarta: Bumi Aksara. 2003
 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta, Erlangga, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar