MANAGEMEN PENDIDIKAN ISLAM
A. Pendahuluan
Untuk mewujudkan pembangunan
nasional yang adil dan beradap peran pendidikan sangatlah Strategis, hal ini
untuk pembentukan sumber daya manusia yang berbudi luhur, tangguh, cerdas dan
terampil, mandiri, bekerja keras, produktif dan inovatif, dan berdisiplin
Untuk itu peningkatan mutu pendidikan
merupakan factor utama yang harus diperhatikan, hambatan utama dalam
pengembangan pendidikan bukan pada aspek keuangan, tetapi berada pada aspek
manajemen. Karena Manajemen merupakan suatu kekuatan utama dalam organisasi
untuk mengatur atau mengkoordinasikan kegiatan
Menurut G.R.
Terry Managemen adalah suatu Proses yang khas yang terdiri dari tindakan –
tindakan Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber lainya
Selanjutnya Terry mengemukakan bahwa
Planning (perencanaan) adalah menetapkan
pekerjaan yang harus dilaksankan oleh kelompok untuk mencapai tujuan tertentu yang
digariskan, yakni tentang pengambilan keputusan, Organizing (pengorganisasian)
mencakup membagi-bagi komponen kegiatan yang dibutuhkan ke dalam kelompok,
Actuating, (pemberi Dorongan) yakni kegiatan yang dilakukan
sesorang pimpinan untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh
unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat dicapai.
Controlling (pengawasan), mencakup
tugas untuk melihat apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana atau
menympang
Dari proses managemen diatas perlu ada kegiatan evaluasi-evaluasi
agar penyimpanga yang terjadi bias di perbaiki atau dibetulkan sehingga tecapai
tujuan yang di inginkan Sehingga manajemen pendidikan adalah
menyelenggarakan proses belajar mengajar yang sesuai dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pemberi Dorongan dan pengawasan
B. Manajemen
Pendidikan Islam dan Implikasinya
Manajemen Pendidikan Islam adalah
suatu Proses pengelolaan lembaga pendidikan islam secara islami yaitu dengan
cara menyiasati sumber–sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk
mencapai tujuan pendidikan islam secara efektif dan efisien.
Makna definitive ini selanjutnya
memiliki implikasi yang saling terkait dan membentuk satu kesatuan system dalam
manajemen pendidikan islam.
Berikut ini penjabarannya.
1. Proses pengelolaan lembaga
pendidikan islam yakni secara islami.
Aspek ini menghendaki adanya
muatan-muatan nilai islam, misalnya, penekanan pada penghargaan, maslahat,
kualitas, kemajuan, dan pemberdayaan di mana hal tersebut diupayakan berdasar
pada pesan-pesan Al-Qur’an dan Al-Hadist
2. Terhadap lembaga pendidikan islam
hal ini menunjukkan objek dari manajemen ini secara khusus diarahkan untuk
menangani lembaga pendidikan islam dengan segala keunikan, maka manajemen ini
bias memaparkan cara pengelolaan pesantren, madrasah, perguruan tinggi islam
dan lain sebagainya.
3. Proses pengelolaan lembaga
pendidikan islam yakni secara islami menghendaki adanya sifat Inklusif dan
Eksklusif.
Frase secara islami menunjukkan
sifat Inklusif yang berarti kaidah-kaidah manajerial yang dirumuskan pada
pengelolaan pendidikan
Frase lembaga pendidikan islam
menunjukkan keadaan eksklusif karena menjadi objek langsung dari kajian ini
yang hanya berfokus pada lembaga pendidikan islam.
4. Dalam frase ini mengandung strategi yang
menjadi salah satu pembeda antara administrasi dan manajemen. Manajemen penuh
siasat atau strategi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Demikian pula
dengan dengan manajemen pendidikan islam yang senantiasa diwujudkan dengan
strategi tertentu
5. Sumber-sumber belajar dan hal-hal
lain yang terkait.
Sumber belajar disini memiliki
cakupan luas yakni
a. Manusia : Guru/ Usthad/ Dosen,
Pegawai, Pengurus yayasan, Siswa/ Santri/ Mahasiswa.
b. Bahan yang meliputi Perpustakaan,
Buku paket ajar
c. Lingkungan, merupakan segala hal
yang mengarah pada masyarakat
d. Alat dan peralatan seperti
Laboratorium
e. Aktivitas
Adapun hal-hal lain yang terkait
yakni bias berupa Sosio-politik, Sosio-Kultural, Sosio- ekonomik,
sosio-religius yang dihadapi oleh lembaga pendidikan islam.
6. Tujuan Pendidikan Islam merupakan
arah dari semua kegiatan pengelolaan lembaga pendidikan islam
7. Efektif dan efisien
Maksudnya berhasil guna dan berdaya
guna artinya manjemen yang berhasil mencapai tujuan dengan penghematan tenaga,
waktu dan biaya
C. Manajemen
komponen-komponen dasar pendidikan
Yang dimaksud adalah pengelolaan
komponen mutlak harus ada dalam proses pendidikan islam. Proses pendidikan akan
berhenti total bila salah satu komponen tersebut tidak ada.
Komponen Komponen tersebut antara
lain :
1. Manajemen Personalia Pendidikan
Islam
Pegawai atau Personalia terutama
Guru, merupakan ujung tombak dalam proses pendidikan islam, Guru adalah tenaga
yang memegang jabatan fungsional yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
dan fungsi madrasah yakni pelaksanaan proses belajar mengajar, Kedudukan
guru pada suatu lembaga pendidikan sangat penting dan penentu keberhasilan
lembaga pendidikan. Tugas pokok-nya pada
organisasi pendidikan adalah pelaksanaan proses belajar dan mengajar dimana
kegiatan ini adalah tugas utama seorang guru. Guru sendiri menyadari peranan
yang dipegangnya dalam pertemuan dengan siswa mengandung tantangan, karena
disatu pihak guru harus ramah, sabar, menunjukkan perhatian, memberikan
kepercayaan, dan menciptakan suasana aman, dilain pihak guru harus memberikan
tugas, mendorong siswa untuk berusaha mencapai tujuan, mengadakan koreksi,
menegur dan menilai. Oleh karena itu, guru diharuskan memiliki kompetensi yang
diperlukan dalam jabatannya.
Adapun tenaga lain yakni tenaga tata
usaha dalam suatu istitusi pendidikan termasuk madrasah memiliki fungsi dan
tugas memberikan bantuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas kepada madrasah dan
pelaksanaan tugas guru. Bidang tugas dan fungsi tata usaha pada madrasah adalah
mencakup
organisasi dan struktur pegawai tata
usaha, anggaran belanja/ keuangan madrasah, masalah pegawai dan personalia
madrasah, keuangan dan pembukuan, korespondensi atau surat menyurat, laporan, pengisian buku induk, rapat, dan
Pengelolaan tata usaha madrasah, masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan,
Juga meliputi sarana dan prasarana
madrasah yang mencakup ;
Tanah, Gedung dan furniture, Perpustakaan
madrasah, buku dan alat tulis menulis yang digunakanoleh madrasah, Data
electronic/ computer, Laboratorium, Petugas kebersihan, Petugas keamanan.
Menelaah tugas dan fungsi
pengelolaan tata usaha pada madrasah, memberikan gambaran bahwa penyelesaian
tugas tata usaha tidak mudah. Seorang yang diberi amanah mengembang tugas
tersebut, hendaknya memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dasar
dalam bidang administrasi perkantoran, sehingga dapat menjalankan roda
administrasi pendidikan secara baik dan optimal pada madrasah tersebut,
Adapun kedua jenis ketenagaan di
madrasah yakni tenaga guru dan tenaga tata usaha. Aplikasi fungsi-fungsi
manajerial dibidang ketenagaan adalah :
v Planning : Perencanaan di bidang
ketenagaan pada madrasah adalah melakukan prediksi tenaga yang dibutuhkan
berdasarkan analisis tugas, fungsi dan jabatan pada madrasah itu, terutama
tenaga guru yang berhubungan dengan kompetensi yang diperlukan dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
v Organizing : Pengorganisasian di
bidang ketenagaan dimaksudkana adalah mengadakan pembagian tugas,
penempatan/penugasan pada unit kerja tertentu seperti wakil kepala madrasah,
wali kelas, kepala atau staf tata usaha termasuk pengaturan/pembagian mata
pelajaran dan jama mengajar bagi tiap-tiap guru pada madrasah yang
bersangkutan.
v Actuating : Pengarahan Penggerakan
dan pelaksanaan termasuk pemberian motivasi kepada semua staf dan guru, yakni
pimpinan memberikan bimbingan pelaksanaan tugas baik yang dilakukan oleh kepala
madrasah maupun yang dilakukan oleh supervisor dalam rangkaian pelaksanaan
supervise pada madrasah.
v Controlling : Pengawasan dilakukan
kepada guru dan pegawai tata usaha dengan mengatur kehadirannya di madrasah,
pelaksanan dan penyelesaian tugas masing-masing serta pengaturan waktu
kedatangan dan pengaturan waktu pulang meninggalkan madrasah.
2. Manajemen Kesiswaan Pendidikan
Islam.
Dalam penyelenggaraan pendidikan
komponen komponen seperti : tenaga Pendidik, sarana prasarana, alat
pembelajaran dll diarahkan dan ditujukkan untuk kepentingan siswa (peserta
didik). Karena itu mereka harus dilibatkan secara aktif dan tepat, tidak hanya
dalam proses belajar mengajar tetapi juga dalam kegiatan lainya, Oleh karena
itu, siswa atau peserta didik adalah sasaran utama dalam penyelenggaraan
pendidikan.
Ukuran keberhasilan suatu pendidikan
dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya teletak pada sejauh mana
keberhasilan dalam pembinaan kesiswaan.
Keberadaan siswa disesuaikan dengan
daya tampung dan daya dukung perlengkapan terutama ruang belajar.
Kemampuan tenaga ahli yang
professional untuk mengadakan pembinaan terhadap siswa, baik pembinaan dengan
pendekatan intra, ko, maupun membinaan melalui pendekatan extrakurikuler. Sangat
lah diperlukan.
Oleh karena itu, agar pembinaan
siswa terlaksana sebagaimana mestinya, perlu mengaplikasikan fungsi-fungsi
manajerial dalam bidang kesiswaan, yaitu
v Fungsi perencanaan dalam bidang
kesiswaan terutama dalam penerimaan siswa baru, yang berkaitan dengan daya
tampung dan daya dukung perlengkapan serta kemampuan pembinaan oleh sekolah
v Fungsi pengorganisasian dalam bidang
kesiswaan dilakukan dengan mengelompokkan siswa-siswa tersebut kedalam kelas
atau kelompok belajar dan ke dalam jurusan sesuai bakat, minat, dan
kemampuannya.
Selain itu, pengorganisasian dalam
bidang ini terutama pembentukan kepengurusan dalam organisasi intra sekolah,
organisasi keolahragaan, keagamaan, kesenian, kepramukaan dan oraganisasi
lainnya.
Pengelompokan siswa pada suatu
kelompok tertentu yang didasarkan keunggulan atau kekurangan/kelemahan yang
dialami oleh peserta didik, seperti kelompok khusus bagi mereka kemampuan
belajar diatas rata-rata pada kelas unggulan atau kelompok khusus bagi mereka
yang mengalami kesulitan belajar, atau mereka yang mengalami tingkah laku tidak
normal atau mereka yang mengalami cacat fisik/mental pada umumnya adalah suatu
kebijakan yang tidak tetap bagi perkembangan anak secara keseluruhan apalagi
bila ditinjau dari aspek sosiologi anak.
Langkah yang tepat yang dilakukan
dalam menghadapi peserta didik yang mengalami kekurangan, kelemahan adalah
dengan memberikan bimbingan khusus yang dilakukan bekerjasama guru dengan orang
tua peserta didik atau kerjasama antara sekolah dengan masyarakat melalui
lembaga sosial masyarakat.
Pembauran antara mereka yang
memiliki kelebihan dengan mereka yang memiliki kekurangan/kelemahan dibawah
bimbingan guru, akan menimbulkan saling interaksi antara mereka, saling
pengertian dan dapat menarik hikmah kehidupan dari padanya yang pada hakekatnya
akan saling menguntungkan.
v Fungsi Memberi Dorongan :
Pelaksanaan fungsi ini dalam bidang kesiswaan difokuskan kepada upaya pembinaan
siswa dalam berbagai jenis kegiatan seperti kegiatan dalam organisasi
kesiswaan, keolahragaan, kesenian, kepramukaan dan organisasi lainnya dalam
memberikan motivasi kepada mereka agar dapat melakukan kegiatan itu secara
optimal, mendorong mereka agar selalu belajar dengan tekun serta berusaha
mengambil manfaat secara optimal dari berbagai kegiatan untuk kepentingan diri
siswa.
v Fungsi Pengawasan terhadap siswa
adalah tugas seluruh komponen pengelola sekolah terutama guru dan wali kelas.
Pengawasan ditujukan kepada penegakan kedisiplinan, sikap dan prilaku masing-masing
siswa. Hasil pengawasan ini menjadi bahan utama dalam melakukan penilaian
terhadap siswa.
3. Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam
Pengelolaan dan implementasi
kurikulum pada suatu madrasah adalah suatu hal yang prinsip karena pelaksanaan
kurikulum merupakan suatu tugas yang paling pokok, paling utama dan esensial
dibandingkan dengan tugas-tugas penting lain. Tujuan institusional madrasah
dapat dicapai bila telah tercapai lebih dahulu tujuan kurikulum pada institusi
tersebut. Pencapaian visi madrasah melalui misi dapat terwujud bila seperangkat
kurikulum dapat tercapai yakni dengan tercapainya target kurikulum dan daya
serap peserta didik pada tingkat yang telah ditentukan.
Kegiatan proses belajar mengajar
adalah kegiatan pokok dimadrasah dan merupakan pelaksanaan tugas pokok madrasah
sebagai sebuah organisasi pendidikan. Melalui kegiatan belajar mengajar
guru/pendidik mentrasfer ilmu pengetahuan, nilai budaya, nilai social dan nilai
agama kepada siswa.
maka aplikasi fungsi-fungsi
manajerial dalam bidang ini adalah
v Fungsi perencanaan
-
Menjabarkan GBPP menjadi analisis mata pelajaran
-
Menghitung hari kerja efektif dan jam pelajaran efektif
untuk setiap mata pelajaran, hari libur, hari untuk ulangan dan hari tidak
efektif
-
Menyusun Prota dan Promes
-
Program satuan Pelajaran
-
Rencana Pengajaran
v Fungsi Pengorganisasian
-
Pembagian tugas mengajar dan tugas-tugas lain perlu
dilaksanakan secara merata sesuai dengan bidang keahlian dan minat guru
-
Menyusun jadwal pelajaran dan diupayakan guru mengajar
maksimal 5 hari perminggu, sehingga ada satu hari tidak mengajar untuk
pertemuan.
-
Menyusun jadwal kegiatan perbaikan dan pengayaan
-
Menyusun jadwal kegiatan ekstrakurikuler
-
Menyusun jadwal penyegaran guru
v Fungsi Memberi Dorongan
Tugas
utama kepala sekolah yakni melakukan supervisi untuk membantu guru menemukan
dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Dengan cara ini guru merasa didampingi,
sehingga bisa meningkatkan semangat kerja
v Fungsi Pengawasan
-
Kepala sekolah perlu mengingatkan para guru bahwa evaluasi
memiliki tujuan ganda, yaitu untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran
khusus dan mengetahui kesulitan siswa
-
Hasil evaluasi harus benar benar dimanfaatkan guru untuk
memperbaiki kegiatan pembelajaran
4. Manajemen Keuangan Pendidikan Islam
Salah satu sarana dan alat manajemen
yang tidak kalah pentingnya adalah keuangan. Dalam penyelenggaraan pendidikan
pada madrasah, keberadaan keuangan sangat diperlukan. Sumber keuangan yang
diharapkan membiayai kegiatan penyelenggaraan pendidikan meliputi dana APBN,
APBD, bantuan dari majelis madrasah (komite madrasah), dan sumber lainnya yang
sah dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Suatu tuntutan
manajemen pendidikan modern bahwa lembaga pendidikan formal seperti madrasah
memiliki rencana anggaran setiap tahun, baik berupa rencana
pendapatan/penerimaan maupun rencana belanja/pengeluaran, sehingga program
kegiatan di madrasah disusun dengan memperhatikan unsur pembiayaan, agar
program kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
Pengelolaan keuangan pada madrasah
perlu implementasi fungsi-fungsi manajerial.
v Fungsi Perencanaan
Menginventarisir
melalui diskusi tentang program kegiatan madrasah pada tahun yang akan datang,
baik kegiatan itu rutin maupun pembangunan, yang realistis yang dapat
dikerjakan dan dapat dibiayai. Program kegiatan bukan daftar keinginan yang
susah dilaksanakan atau bahkan sulit memperoleh dana untuk membiayai program
itu. Program kegiatan madrasah adalah suatu kebutuhan yang dapat dilaksanakan
dan mampu dalam pembiayaan.
v Fungsi pengorganisasian
Merumuskan
dan menetapkan program kegiatan. Rumusan program kegiatan tersebut ditetapkan
berdasarkan saran/pendapat/pertimbangan dari semua unsure yang terkait seperti
majelis madrasah, dewan guru,, kepala tata usaha bahkan dari pimpinan OSIS di
madrasah yang bersangkutan. Keikut sertaan semua pihak yang terkait dalam
proses penyusunan dan penetapan program kegiatan itu dimaksudkan selain
untukmemperluas dan memperkaya sumber informasi, juga dimaksudkan untuk
meningkatkan peran serta semua komponen madrasah dalam pelaksanaan program
kegiatan itu.
v Fungsi Memberi Dorongan
Menetepkan
besarnya anggaran yang diperlukan pada setiap sector kegiatan serta sumber
biayanya. Langkah keempat, melakukan analisis setiap butir program kegiatan,
dengan menyusun skala prioritas.
v Fungsi Pegawasan
Menetapkan
suatuprogram kegiatan yang defenitif berdasarkan pertimbangan ketersediaan
anggaran dan tingkat urgensi satuan program itu. keenam, mensosialisasikan
program kegiatan itu dan sumber dana pembiayaan kepada seluruh komponen
madrasah termasuk majelis madrasah.
5. Manajemen Sarana prasarana
Pendidikan Islam
Perlengkapan dalam satu tool of
management pendidikan dan madrasah yakni material. Penyelenggaraan pendidikan
di madrasah tidak akan terlaksana dengan baik tanpa perlengkapan pendidikan.
Manajemen perlengkapan meliputi berbagai komponen, seperti tanah dan halaman
madrasah, gedung kantor dan ruang belajar, foniture kantor dan ruang belajar,
perpustakaan, laboratorium, perlengkapan olah raga dan keterampilan, fasilitas
dan perlengkapan pembelajaran, fasilitas untuk keperluan surat menyurat dan
fasilitas data dan informasi termasuk elektronik.
Perlengkapan madrasah secara rinci
dikemukakan sebagai berikut :
-
Perlengkapan fasilitas, yakni ruang kantor dengan segala
kelengkapannya baik mobile, mesin maupun alat elektronik lainnya. Ruang ini
digunakan untuk kegiatan ketatausahaan, termasuk didalamnya ruang kepala
madrasah.
-
Perlengkapan pelaksanaan tugas pokok (pembelajaran) yang
meliputi ruang belajar, moboler pembelajaran sepert kursi, meja, papan tulis
(whiteboard), dengan alat bantu pembelajaran, misalnya elsidi, micro teaching
dan alat peraga lainnya.
-
Perlengkapan penunjang pembelajaran yang meliputi ruang
perpustakaan, buku-buku, laboratorium dengan segala perlengkapannya, serta
ruang bahasa (laboratorium bahasa) dan fasilitas yang ada didalamnya.
-
Perlengkapan lingkungan yang meliputi halaman dan pagar,
pohon-pohon pelindung yang dapat menciptakan suasana lingkungan madrasah yang
sejuk, serta penataan taman yang dapat mewujudkan rasa keindahan, rapi dan
bersih pada lingkungan dan halaman madrasah.
maka aplikasi fungsi-fungsi
manajerial dalam bidang ini adalah
v Fungsi perencanaan
Menginventarisir
melalui pengajuan pengadaan sarana prasarana pada tahun yang akan datang,
seperti : pengadaan transportasi, alat elektronik, serta pembangunan sarana
ibadah,
Menyusun
kebutuhan sarana prasarana setiap bulan Seperti Alat kantor dan kebutuhan dalam
proses belajar mengajar
v Fungsi Pengorganisasian
Membentuk
team pelaksanaan perawatan preventive di sekolah
Membuat
daftar sarana prasarana termasuk perawatan yang ada di sekolah
Menyiapkan
jadwal tahunan kegiatan perawatan dan fasilitas sekolah
v Fungsi Memberi Dorongan
Menyiapkan
lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing bagian
sekolah
Memberi
penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah
dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana prasarana sekolah
v Fungsi Pengawasan
Mengupayakan
pemantauan bulanan kelokasi tempat sarana prasarana Menyebarkan informasi
tentang program perawatan sarana prasarana untuk seluruh warga sekolah
D. Penutup
Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa Manajemen Pendidikan adalah proses pemanfaatan semua sumber
daya yang dimiliki baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut
dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan
produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di
akhirat.
Bila Para Pimpinan dalam pendidikan
telah bisa melaksanakan tugasnya dengan tepat seuai dengan fungsi manajemen di
atas, maka akan terhindar dari semua ungkupan kuno yang menyatakan bahwa
lembaga pendidikan Islam dikelola dengan manajemen yang asal-asalan tanpa
tujuan yang tepat. Maka tidak akan ada lagi lembaga pendidikan Islam yang
ketinggalan Zaman, tidak teroganisir dengan rapi, dan tidak memiliki sisten
kontrol yang sesuai.
DAFTAR
PUSTAKA
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2008
Terry, George R. Prinsip-Prinsip Manajemen. Alih Bahasa J. Smith D.
F.M.Cet VIII. Jakarta: Bumi Aksara. 2003
Mujamil
Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta, Erlangga, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar