PENDAHULUAN
Dakwah Fardiyah adalah pengerahan usaha dan upaya seorang Da’i
terhadap seseorang untuk mengeluarkannya dari kegelapan kepada cahaya, dari
kesesatan kepad petunjuk dari ketiadaan pegangan hidupkepada sikap komitmen
pada jalan hidup islami. Bila dakwah fardiyah ini ditekankan pada tujuan
memberi pengaruh terhadap orang yang diseru dengan perkataan, perbuatan,
keteladanan dan program program
pendidikan yang sempurna yakni untuk membentuk kepribadian maka bukan
berarti bahwa pembentukan kepribadian dalam dakwah fardiyah merupakan tujuan
pokok da’i atau tujuan satu satunya dakwah islamiyah.
Sebagaiman kita ketahui bahwa pengarahan, program, pengaturan,
penugasan, pewarisan, dan pelatihan yang ada didalam dakwah bukan tujuan pokok
tetapi hanya sebagai tahapan yang secara keseluruhan dimaksud untuk membangun
masyarakat islam. Yang perlu ditekankan kembali disini adalah bahwa setiap
amalan yang dilakukan oleh orang yang menyeru ke jalan allah merupakan langkah
menuju terwujudnya hukumah islamiyah yang akan mampu menerapkan kehidupan islam
secara benar dengan bersumber pada Al-qur’an dan As-sunah serta perjalanan
hidup nabiSAW dan setiap ucapan yang ditunjukkan kepada penerima dakwah.
Cita cita yang agung ini tidak akan tercapai
kecuali didahului dengan dakwah yang mencakup dakwah Jam’iyah dan dakwah
Fardiyah. Cita cita itu juga harus didahului dengan pendidikan perseorangan dan
masyarakat dengan metodologi yang sesuai, dengan persiapan persiapan matang
yang dapat mengantarkan kaum muslimin atau sebagai mereka untuk memperoleh
pengetahuan yang tinggi memiliki sarana dan prasarana yang memadai juga memiliki
peradapan serta kebudayaan yang tinggi
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Dakwah Fardiyah dan keistimewaannya
Pengertian dakwah Fardiyah ialah ajakan atau seruan kejalan Allah
yang dilakukan seorang da’i kepada orang lain secara perseorangan dengan tujuan
memindahkan Ke Penerima Dakwah (Al Mad’uw) pada keadaan yang lebih baik dan di
ridhai oleh Allah
Tentang pengertian Gerakan dalam dakwah Fardiyah dapat saya
sebutkan sebagai berikut
1. Seorang
Da’i harus memilih penerima dakwah dengan baik dengan mengarahkan keinginan,
menjalin hubungan dengannya dan menjalin persaudaraan dengannya.
2.
Seorang
dai harus memperhatikan kepentingan kaum muslimin dengan menyingkirkan gangguan
dari mereka dan mengusahakan kemaslahatan unutuk mereka.
3.
Memberi
nasihat juga pertolongan kepada setiap muslim.
4.
Mencintai
dan menampakkan cintanya pada penerima dakwah.
5. Bergaul
dengan penerima dakwah secara bijak, member nasihat yang baik, dan bertukar
pikiran dengannya secara baik pula.
6. Dai
harus memahami dan menyadari keadaan pihak lain serta bersabar dalam
menghadapinya. Bersabar kepada Allah, tidak boleh putus asa dan harus berlapang
dada.
7. Seorang
dai harus menyampaikan secara terang terangan apa yang seharusnya disampaikan
kepada penerima dakwah dan setiap tahap dakwah fardiyah.
8. Dakwah
fardiyah merupakan pergaulan dan persaudaraan seorang dai kepada penerima
dakwah dalam rangka mengajak mereka ke jaln Allah.
Keistimewaan Dakwah Fardiyah
1.
Juru
dakwah memiliki kelebihan khusus, ia harus memiliki Skill yang memungkinkanya
untuk mendidik orang lain sesuai metode tarbiyah yang telah kita kenal :
Pengarahan, Perencanaan, konsolidasi, penugasan, pemantapan, dan pewarisan.
2.
Tugas
yang dijalankan juru dakwah haruslah semata mata mencari ridha Allah.
3. Dalam
dakwah fardiyah dai adalah seorang pendakwah dengan segala makna dan
penjabarannya.
4. Bahwa
penerima dakwah adalah orang tertentu yang telah dipilih oleh dai berdasarkan
pengetahuan dan pengamatannya karena orang tersebut mempunyai tanda tanda
kebaikan, mau menerima dakwah, mencintai peraturan dan patuh melaksanakan
kebaikan sesuai kemampuannya.
5.
Penerima
dakwah selalu ditemani dan didekati
6. Dai
dituntut melakukan berbagai macam kebutuhan yang esensial, yang sangat
menentukan eksistensi dakwah fardiyah itu sendiri.
7.
Juru
dakwah dituntut untuk senantiasa melayani kepentingan penerima dakwah tanpa
menungngu permintaannya.
B.
Sasaran
dan Sarana Dakwah fardiyah
-
Bagi
Penerima dakwah
a.
Menanamkan
pemahaman tentang urusan ad-din
Pemahaman penerima dakwah tidak akan sempurna kecuali melalui
pengajaran dan pendidikan yang bergantung pada perkataan perbuatan, keteladanan
dorongan dan dukungan
b.
Mengembangkan
dan meningkatkan kemampuan ruh, akal, dan jasmani penerima dakwah.
Seorang dai harus dapat menyingkap potensi yang dimiliki penerima
dakwah kemudian membantu meningkatkan mengembangkan dan menyeimbangkannya.
c.
Menumbuhkan
dan meningkatkan kemampuanya untuk melakukan amal sholeh.
Dalam dakwah, juru dakwah mngidentrifikasi penerima dakwah sebagai
orang yang mencintai kebaikan dan bersedia atau berkemampuan untuk
melaksanakannya.
d. Mendorong
penerima dakwah agar gemar melakukan amal jamak’i menaati peraturan, memenuhi
tugas.
Beramal secara kolektif untuk islam merupakan pokok persoalan
sebelumnya.
e.
Menguatkan
komitmen penerima dakwah dan keluarganya terhadap islam serta membantunya untuk
menikah jika ia belum menikah.
Ini merupakan sasaran pokok seorang dai yang harus dicapai.
f.
Menguatkan
penisbatan penerima dakwah terhadap islam.
g.
Berusah
menjadikan penerima dakwah sebagai dai.
Seorang dai tidak boleh menghentikan dakwah dan aktifitasnya ketika
penerima dakwah menjadi orang yang sholeh, mencintai amal jamak’i dan
melaksanakan islam dengan baik serta intima’
-
Bagi
Da’i
a.
Membekali
dai dengan ilmu pengetahuan
Ilmu agam yang baik dapat membantu ketika menunaikan tugas
b.
Meningkatkan
keterampilan dan kepandaian dai
Pengetahuan dai harus terus berkembang sesuai dengan kebutuhan
dalam proses dakwah
c.
Menanggulangi
berbagai ujian.
Seorang dai harus meningkatkan kemampuan agar dapat menjalankan
tugasnya dngan baik.
d.
Memperbanyak
kesempatan amal bagi dai
e. Pergaulan
dai dengan penerima dakwah akan menumbuhkan perasaan dan semangat untuk
melakukan amalan baik dan terprogram
f. Memberikan
kesempatan pada dai untuk melakukan pewarisan dan pelatihan
g. Memberikan
kesempatan kepada dai untuk melakukan amalan yang paling menguntungkan dan
memberikan harapan dari sisi Allah
C.
Syarat
dan adab Dakwah Fardiyah
Bagi Da’i
1.
Kesediaan
fitrah untuk beramal di lapangan dakwah fardiyah
Kesiapannya yakni
- Kecenderungan
jiwanya untuk bergaul dengan orang lain serta memperhatikan kepentingan mereka,
mencintai mereka dan siap melayani mereka.
- Memiliki
kepedulian untuk mencurahkan tenaga dan darma baktinya permintaan dan bukan untuk
membalas jasa kepada mereka yang lebih dulu memberikan pelayanan kepada mereka.
- Memiliki
kemampuan untuk mengklasifikasikan para penerima dakwah sesuai dengan kondisi
masing masing.
2.
Kekuatan
Aqliyah berupa kecerdasan
Kecerdasan untuk memberikan analisis pemecahan terhadap persoalan
seseorang atau peristiwa dengan memberikan solusi yang ilmiah dan sistematis
dan akurat
- Memiliki
kemampuan untuk menyelami jiwa penerima dakwah. Mengetahui kecenderungannya,
arah hidupnya, pola pikirnya.
-
Memiliki
kemampuan untuk mengetahui Kondisi Penerima dakwah, baik mengenai kebudayaan
maupun peradapannya.
- Memiliki
kemampuan untuk mengetahui intelegenitas penerima dakwah dan responnya terhadap
amal islamiyah
3.
Kekuatan
Jasmani
Melakukan tugas dan memikul beban kerja, karena nantinya terdapat
bermacam macam kerja.
- Sehat
jasmani dari penyakit lebih lebih penyakit yang dapat menghalangi aktifitasnya.
-
Sehat
jasmani dari segala penyakit yang menular sehingga penerima dakwah tidak mau
mendekat kepadanya.
-
Kekuatan
jasmani secara umum, yakni dengan melakukan berbagai macam olah raga.
Bagi Penerima
dakwah
1.
Kecakapan
untuk menerima pengarahan
Suatu hal yang tidak dapat dibantah ialah kondisi manusia berbeda
dan suatu hal yang di sadari oleh dai bahwa dakwah memiliki tuntutan yang harus
dipenuhi penerima dakwah sebagai unsure penting di samping dai
-
Mukmin
dan Beramal Sholeh
Ialah orang yang diberi fitrah oleh allah untuk menyambut kebenaran
yang diserukan dai menerima dan mau melaksanakan perintah oleh allah dan
menghentikan segala sesuatu yang dilarangnyaserta menghadapkan dirinya untuk
melakukan apa yang dianjurkan Allah
-
Munafik
Orang yang menampak kan keislaman dan menyembunyikan kekafiran dan
menampakkan kebenaran dan menyembunyikan kebatilan
-
Orang
yang menentang
Mereka adalah manusia penetang kebenaran karena sombong dan ingkar
padahal mereka mengetahui kebenaran tersebut
-
An
Nafi (kaum Pragmatis)
Kelompok ini mau menerima atau menolak dakwah apabila mereka
melihat ada keuntungan duniawi yang dapat diperolehnya.
2.
Harus
tanggap terhadap tuntutan amal islami
Bagaimanapun kemampuan dan kelayakan penerima dakwah untuk menerima
pengarahan pada suatu waktu kadang kadang iya tidak tanggap terhadap tuntutan
amal islami disebabkan oleh beberapa factor kadang factor pribadi, lingkungan,
politik, hamka
-
Tuntutan
waktu
Dai hendaknya memilih penerima dakwah yang memiliki kemampuan untuk
memberikan bagian waktunya untuk kepentingan dakwah
-
Tuntutan
akan kesungguhan
Suatu hal yang sangat jelas dan gamplang bahwa amal islami memerlun
kesungguhan dan kesabaran
-
Tuntutan
untuk berjuang dan berkorban
Tidak mungkin amal islami akan dapat mencapai sasaran dan tujuan
jika tidak disertai dengan perjuangan dan pengurbanan serta pencurahan tenaga
dan kemampuan baik berupa pengurbanan waktu tenaga maupun harta untuk
Fisabilillah
-
Tuntutan
taat dan melaksanakan perintah
Dalam lapangan dakwah dituntut untuk memiliki kemampuan untuk taat
dan melaksanakan perintah
-
Tuntutan
mengenai kemurnian dan kemantapan
Yakni murni dari selain kebeneran dan selain apa yang diperintahkan
Allah. Dan berpegang teguh pada kewajibanya meski bagaimana pegurbanan yang
dilakukan.
-
Tuntutan
tentang kepercayaan
Kepercayaan yang dimaksud adalah antara penerima dakwah ke dai
-
Tuntutan
tentang keikhlasan
Yakni bersih dari niat selain allah dan bertujuan mencari Ridhanya
3.
Harus
memilik kegemar untuk ber-iltizam dan ber-iltima’
Berpegang teguh dengan hokum hokum islam akhlaq dan adzab dalam
setiap perkataan perbuatan dan perilaku.
4.
Hendaklah
mencintai amal islam Jama’i
Syarat ini suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan atau
dianggap remeh oleh penerima dakwah
-
Alasan
alasan aqliyah
Alasan logika yang mengharuskan seorang melakukan amalan Islami
Jama’I adalah sebagai berikut
a. Orang
orang yang menentang islam yang melakukan tipu daya terhadapnya.
b.
Tanpa
persatuan bangsa arab dan kaum muslimin pada umumnya tidak akan mampu melawan
persekutuan
c.
Amal
islami tidak mampu menghapai tantangan ini kecuali dilakukan secara bersama sam
-
Alasan
alasan Syar’iyyah
a. Kitab
islami dalam alquran dan sunah nabawiyah ditujukan kepada jamaah bukan kepada
individu
b.
Sebagian
besar amal islami bersifat jama’i
D.
Hasil
Hasil Dakwah Fardiyah
Untuk penerima dakwah
Tidak disangsikan lagi bahwa dakwah fardiyah bertujuan memperbaiki
kondisi dengan memindahkanya pada kondisi yang lebih baik.
1.
Hasil
dakwah pada ruh, akal, dan Akhlaq
-
Manusia
memiliki potensi atau kekuatan diantaranya potensi ruqiyah.
-
Akal
merupakan potensi yang penting pada diri manusia
-
Akhlaq
merupakan penerapan aqidah sebagaimana halnya amal sholeh sebagian wujud dari
iman
2.
Hasil
dakwah pada amalan, komitmen dan penisbatan
Diantara dakwah fardiyah ialah adanya yang baik pada semua
amalannya baik amalan hati lisan maupun anggota badan
3.
Hasil
dakwah pada pemahaman fiqih dan pelaksanaannya terhadap amal
Diantara hasil yang penting pada dakwah ialah berkembang dan
meningkatkan pemahaman fiqih pengertian dan pelaksanakan terhadap amal islami
terhadap amal islami dalam berbagai sektornya sesuai dengan tingkat pemahaman
dan pengertiannya
Untuk Da’i
Perubahan yang ditimbulkan pada dai yang tdk bias diremehkan
1.
Dalam
Mengembangkan Jama’ah
Dalam dakwah seorang dai dapat mengambil manfaat yang besar yakni
mengembangkan jamaah dengan segala bentuk aktifitasnya
2.
Bertambah
pengetahuan terhadap amalan dakwah
Dengan melaksanakan dakwah pengetahuan seorang dai akan amaliah
dakwah semakin dalam karena figh (pengetahuan dan pengetian) itu diperoleh
setelah menerapkan dan melaksanakannya
3.
Pewarisan
dan penyelesaian
Mempunyai hubungan yang erat dengan kemampuan dai dala hal
memberikan keteladanan kepada penerima dakwah.
KESIMPULAN
Dakwah fardiyah adalah seruan ke
jalan Allah terhadap penerima dakwah secara perseorangan dengan tujuan
memindahkanya pada keadaan yang diridhainya dakwah ini merupakan panduan antara
amalan da’awi, haraki, dan tanzhimi. Di bandingkan dakwah jam’iyah. Sitem
dakwah ini memiliki banyak keistimewaan yang sudah seharusnya menjadi
alternative bagi para da’i
Pengertian dakwah fardiyah memang
pernah lenyap beberapa waktu lamanya dari benak para dai, sehingga batas batas
dan petunjuknya tidak jelas. Keadaan ini berawal dari jalan pintas yang
ditempuh sebagian para pendakwah, diantara mereka ada yang ingin segera atau
secepatnya menyampaikan apa yang dibawa Rasulullah.
Secara sistematis dapat dituturkat hakikat
dakwah fardiyah beserta keistimewaanya dalam rangka mewujudkan dakwah islamiyah,
khususnya di tengah derasnya arus Globalisasi ini
DAFTAR PUSTAKA
Prof
DR. Ali Abdul Halim Mahmud, Dakwah Fardiyah (Metode Membentuk Pribadi Muslim) cetakan
pertama Februari 1995 Gema
Insani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar