Rabu, 14 Januari 2015

DAKWAH FARDIYAH (METODE PEMBENTUKAN PRIBADI MUSLIM)


PENDAHULUAN


Dakwah Fardiyah adalah pengerahan usaha dan upaya seorang Da’i terhadap seseorang untuk mengeluarkannya dari kegelapan kepada cahaya, dari kesesatan kepad petunjuk dari ketiadaan pegangan hidupkepada sikap komitmen pada jalan hidup islami. Bila dakwah fardiyah ini ditekankan pada tujuan memberi pengaruh terhadap orang yang diseru dengan perkataan, perbuatan, keteladanan dan program program  pendidikan yang sempurna yakni untuk membentuk kepribadian maka bukan berarti bahwa pembentukan kepribadian dalam dakwah fardiyah merupakan tujuan pokok da’i atau tujuan satu satunya dakwah islamiyah.
Sebagaiman kita ketahui bahwa pengarahan, program, pengaturan, penugasan, pewarisan, dan pelatihan yang ada didalam dakwah bukan tujuan pokok tetapi hanya sebagai tahapan yang secara keseluruhan dimaksud untuk membangun masyarakat islam. Yang perlu ditekankan kembali disini adalah bahwa setiap amalan yang dilakukan oleh orang yang menyeru ke jalan allah merupakan langkah menuju terwujudnya hukumah islamiyah yang akan mampu menerapkan kehidupan islam secara benar dengan bersumber pada Al-qur’an dan As-sunah serta perjalanan hidup nabiSAW dan setiap ucapan yang ditunjukkan kepada penerima dakwah. 
Cita cita yang agung ini tidak akan tercapai kecuali didahului dengan dakwah yang mencakup dakwah Jam’iyah dan dakwah Fardiyah. Cita cita itu juga harus didahului dengan pendidikan perseorangan dan masyarakat dengan metodologi yang sesuai, dengan persiapan persiapan matang yang dapat mengantarkan kaum muslimin atau sebagai mereka untuk memperoleh pengetahuan yang tinggi memiliki sarana dan prasarana yang memadai juga memiliki peradapan serta kebudayaan yang tinggi



PEMBAHASAN

              A.    Pengertian Dakwah Fardiyah dan keistimewaannya
Pengertian dakwah Fardiyah ialah ajakan atau seruan kejalan Allah yang dilakukan seorang da’i kepada orang lain secara perseorangan dengan tujuan memindahkan Ke Penerima Dakwah (Al Mad’uw) pada keadaan yang lebih baik dan di ridhai oleh Allah
Tentang pengertian Gerakan dalam dakwah Fardiyah dapat saya sebutkan sebagai berikut
1.  Seorang Da’i harus memilih penerima dakwah dengan baik dengan mengarahkan keinginan, menjalin hubungan dengannya dan menjalin persaudaraan dengannya.
2.      Seorang dai harus memperhatikan kepentingan kaum muslimin dengan menyingkirkan gangguan dari mereka dan mengusahakan kemaslahatan unutuk mereka.
3.      Memberi nasihat juga pertolongan kepada setiap muslim.
4.      Mencintai dan menampakkan cintanya pada penerima dakwah.
5.  Bergaul dengan penerima dakwah secara bijak, member nasihat yang baik, dan bertukar pikiran dengannya secara baik pula.  
6.  Dai harus memahami dan menyadari keadaan pihak lain serta bersabar dalam menghadapinya. Bersabar kepada Allah, tidak boleh putus asa dan harus berlapang dada.
7.  Seorang dai harus menyampaikan secara terang terangan apa yang seharusnya disampaikan kepada penerima dakwah dan setiap tahap dakwah fardiyah.
8.  Dakwah fardiyah merupakan pergaulan dan persaudaraan seorang dai kepada penerima dakwah dalam rangka mengajak mereka ke jaln Allah.
Keistimewaan Dakwah Fardiyah
1.    Juru dakwah memiliki kelebihan khusus, ia harus memiliki Skill yang memungkinkanya untuk mendidik orang lain sesuai metode tarbiyah yang telah kita kenal : Pengarahan, Perencanaan, konsolidasi, penugasan, pemantapan, dan pewarisan.
2.      Tugas yang dijalankan juru dakwah haruslah semata mata mencari ridha Allah.
3.   Dalam dakwah fardiyah dai adalah seorang pendakwah dengan segala makna dan penjabarannya.
4.   Bahwa penerima dakwah adalah orang tertentu yang telah dipilih oleh dai berdasarkan pengetahuan dan pengamatannya karena orang tersebut mempunyai tanda tanda kebaikan, mau menerima dakwah, mencintai peraturan dan patuh melaksanakan kebaikan sesuai kemampuannya.
5.      Penerima dakwah selalu ditemani dan didekati
6.  Dai dituntut melakukan berbagai macam kebutuhan yang esensial, yang sangat menentukan eksistensi dakwah fardiyah itu sendiri.
7.      Juru dakwah dituntut untuk senantiasa melayani kepentingan penerima dakwah tanpa menungngu permintaannya.
B.     Sasaran dan Sarana Dakwah fardiyah
-          Bagi Penerima dakwah
a.       Menanamkan pemahaman tentang urusan ad-din
Pemahaman penerima dakwah tidak akan sempurna kecuali melalui pengajaran dan pendidikan yang bergantung pada perkataan perbuatan, keteladanan dorongan dan dukungan
b.      Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan ruh, akal, dan jasmani penerima dakwah.
Seorang dai harus dapat menyingkap potensi yang dimiliki penerima dakwah kemudian membantu meningkatkan mengembangkan dan menyeimbangkannya.
c.       Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuanya untuk melakukan amal sholeh.
Dalam dakwah, juru dakwah mngidentrifikasi penerima dakwah sebagai orang yang mencintai kebaikan dan bersedia atau berkemampuan untuk melaksanakannya.
d. Mendorong penerima dakwah agar gemar melakukan amal jamak’i menaati peraturan, memenuhi tugas.
Beramal secara kolektif untuk islam merupakan pokok persoalan sebelumnya.
e.      Menguatkan komitmen penerima dakwah dan keluarganya terhadap islam serta membantunya untuk menikah jika ia belum menikah.
Ini merupakan sasaran pokok seorang dai yang harus dicapai.
f.       Menguatkan penisbatan penerima dakwah terhadap islam.
g.      Berusah menjadikan penerima dakwah sebagai dai.
Seorang dai tidak boleh menghentikan dakwah dan aktifitasnya ketika penerima dakwah menjadi orang yang sholeh, mencintai amal jamak’i dan melaksanakan islam dengan baik serta intima’
-          Bagi Da’i
a.       Membekali dai dengan ilmu pengetahuan
Ilmu agam yang baik dapat membantu ketika menunaikan tugas
b.      Meningkatkan keterampilan dan kepandaian dai
Pengetahuan dai harus terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dalam proses dakwah
c.       Menanggulangi berbagai ujian.
Seorang dai harus meningkatkan kemampuan agar dapat menjalankan tugasnya dngan baik.
d.      Memperbanyak kesempatan amal bagi dai
e.    Pergaulan dai dengan penerima dakwah akan menumbuhkan perasaan dan semangat untuk melakukan amalan baik dan terprogram
f.   Memberikan kesempatan pada dai untuk melakukan pewarisan dan pelatihan
g.    Memberikan kesempatan kepada dai untuk melakukan amalan yang paling menguntungkan dan memberikan harapan dari sisi Allah
C.     Syarat dan adab Dakwah Fardiyah
Bagi Da’i
1.      Kesediaan fitrah untuk beramal di lapangan dakwah fardiyah
Kesiapannya yakni
-   Kecenderungan jiwanya untuk bergaul dengan orang lain serta memperhatikan kepentingan mereka, mencintai mereka dan siap melayani mereka.
-    Memiliki kepedulian untuk mencurahkan tenaga dan darma baktinya permintaan dan bukan untuk membalas jasa kepada mereka yang lebih dulu memberikan pelayanan kepada mereka.
-    Memiliki kemampuan untuk mengklasifikasikan para penerima dakwah sesuai dengan kondisi masing masing.
2.      Kekuatan Aqliyah berupa kecerdasan
Kecerdasan untuk memberikan analisis pemecahan terhadap persoalan seseorang atau peristiwa dengan memberikan solusi yang ilmiah dan sistematis dan akurat
-  Memiliki kemampuan untuk menyelami jiwa penerima dakwah. Mengetahui kecenderungannya, arah hidupnya, pola pikirnya.
-      Memiliki kemampuan untuk mengetahui Kondisi Penerima dakwah, baik mengenai kebudayaan maupun peradapannya.
-  Memiliki kemampuan untuk mengetahui intelegenitas penerima dakwah dan responnya terhadap amal islamiyah
3.      Kekuatan Jasmani
Melakukan tugas dan memikul beban kerja, karena nantinya terdapat bermacam macam kerja.
-  Sehat jasmani dari penyakit lebih lebih penyakit yang dapat menghalangi aktifitasnya.
-         Sehat jasmani dari segala penyakit yang menular sehingga penerima dakwah tidak mau mendekat kepadanya.
-        Kekuatan jasmani secara umum, yakni dengan melakukan berbagai macam olah raga.
Bagi Penerima dakwah
1.      Kecakapan untuk menerima pengarahan
Suatu hal yang tidak dapat dibantah ialah kondisi manusia berbeda dan suatu hal yang di sadari oleh dai bahwa dakwah memiliki tuntutan yang harus dipenuhi penerima dakwah sebagai unsure penting di samping dai
-          Mukmin dan Beramal Sholeh
Ialah orang yang diberi fitrah oleh allah untuk menyambut kebenaran yang diserukan dai menerima dan mau melaksanakan perintah oleh allah dan menghentikan segala sesuatu yang dilarangnyaserta menghadapkan dirinya untuk melakukan apa yang dianjurkan Allah
-          Munafik
Orang yang menampak kan keislaman dan menyembunyikan kekafiran dan menampakkan kebenaran dan menyembunyikan kebatilan
-          Orang yang menentang
Mereka adalah manusia penetang kebenaran karena sombong dan ingkar padahal mereka mengetahui kebenaran tersebut
-          An Nafi (kaum Pragmatis)
Kelompok ini mau menerima atau menolak dakwah apabila mereka melihat ada keuntungan duniawi yang dapat diperolehnya.
2.      Harus tanggap terhadap tuntutan amal islami
Bagaimanapun kemampuan dan kelayakan penerima dakwah untuk menerima pengarahan pada suatu waktu kadang kadang iya tidak tanggap terhadap tuntutan amal islami disebabkan oleh beberapa factor kadang factor pribadi, lingkungan, politik, hamka
-          Tuntutan waktu
Dai hendaknya memilih penerima dakwah yang memiliki kemampuan untuk memberikan bagian waktunya untuk kepentingan dakwah
-          Tuntutan akan kesungguhan
Suatu hal yang sangat jelas dan gamplang bahwa amal islami memerlun kesungguhan dan kesabaran
-          Tuntutan untuk berjuang dan berkorban
Tidak mungkin amal islami akan dapat mencapai sasaran dan tujuan jika tidak disertai dengan perjuangan dan pengurbanan serta pencurahan tenaga dan kemampuan baik berupa pengurbanan waktu tenaga maupun harta untuk Fisabilillah
-          Tuntutan taat dan melaksanakan perintah
Dalam lapangan dakwah dituntut untuk memiliki kemampuan untuk taat dan melaksanakan perintah
-          Tuntutan mengenai kemurnian dan kemantapan
Yakni murni dari selain kebeneran dan selain apa yang diperintahkan Allah. Dan berpegang teguh pada kewajibanya meski bagaimana pegurbanan yang dilakukan.
-          Tuntutan tentang kepercayaan
Kepercayaan yang dimaksud adalah antara penerima dakwah ke dai
-          Tuntutan tentang keikhlasan
Yakni bersih dari niat selain allah dan bertujuan mencari Ridhanya
3.      Harus memilik kegemar untuk ber-iltizam dan ber-iltima’
Berpegang teguh dengan hokum hokum islam akhlaq dan adzab dalam setiap perkataan perbuatan dan perilaku.
4.      Hendaklah mencintai amal islam Jama’i
Syarat ini suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan atau dianggap remeh oleh penerima dakwah
-          Alasan alasan aqliyah
Alasan logika yang mengharuskan seorang melakukan amalan Islami Jama’I adalah sebagai berikut
a. Orang orang yang menentang islam yang melakukan tipu daya terhadapnya.
b. Tanpa persatuan bangsa arab dan kaum muslimin pada umumnya tidak akan mampu melawan persekutuan
c.  Amal islami tidak mampu menghapai tantangan ini kecuali dilakukan secara bersama sam
-          Alasan alasan Syar’iyyah
a.    Kitab islami dalam alquran dan sunah nabawiyah ditujukan kepada jamaah bukan kepada individu
b.      Sebagian besar amal islami bersifat jama’i
D.    Hasil Hasil Dakwah Fardiyah
Untuk penerima dakwah
Tidak disangsikan lagi bahwa dakwah fardiyah bertujuan memperbaiki kondisi dengan memindahkanya pada kondisi yang lebih baik.
1.      Hasil dakwah pada ruh, akal, dan Akhlaq
-          Manusia memiliki potensi atau kekuatan diantaranya potensi ruqiyah.
-          Akal merupakan potensi yang penting pada diri manusia
-          Akhlaq merupakan penerapan aqidah sebagaimana halnya amal sholeh sebagian wujud dari iman
2.      Hasil dakwah pada amalan, komitmen dan penisbatan
Diantara dakwah fardiyah ialah adanya yang baik pada semua amalannya baik amalan hati lisan maupun anggota badan
3.      Hasil dakwah pada pemahaman fiqih dan pelaksanaannya terhadap amal
Diantara hasil yang penting pada dakwah ialah berkembang dan meningkatkan pemahaman fiqih pengertian dan pelaksanakan terhadap amal islami terhadap amal islami dalam berbagai sektornya sesuai dengan tingkat pemahaman dan pengertiannya
Untuk Da’i
Perubahan yang ditimbulkan pada dai yang tdk bias diremehkan
1.      Dalam Mengembangkan Jama’ah
Dalam dakwah seorang dai dapat mengambil manfaat yang besar yakni mengembangkan jamaah dengan segala bentuk aktifitasnya
2.      Bertambah pengetahuan terhadap amalan dakwah
Dengan melaksanakan dakwah pengetahuan seorang dai akan amaliah dakwah semakin dalam karena figh (pengetahuan dan pengetian) itu diperoleh setelah menerapkan dan melaksanakannya
3.      Pewarisan dan penyelesaian
Mempunyai hubungan yang erat dengan kemampuan dai dala hal memberikan keteladanan kepada penerima dakwah.


KESIMPULAN


Dakwah fardiyah adalah seruan ke jalan Allah terhadap penerima dakwah secara perseorangan dengan tujuan memindahkanya pada keadaan yang diridhainya dakwah ini merupakan panduan antara amalan da’awi, haraki, dan tanzhimi. Di bandingkan dakwah jam’iyah. Sitem dakwah ini memiliki banyak keistimewaan yang sudah seharusnya menjadi alternative bagi para da’i 
Pengertian dakwah fardiyah memang pernah lenyap beberapa waktu lamanya dari benak para dai, sehingga batas batas dan petunjuknya tidak jelas. Keadaan ini berawal dari jalan pintas yang ditempuh sebagian para pendakwah, diantara mereka ada yang ingin segera atau secepatnya menyampaikan apa yang dibawa Rasulullah. 
Secara sistematis dapat dituturkat hakikat dakwah fardiyah beserta keistimewaanya dalam rangka mewujudkan dakwah islamiyah, khususnya di tengah derasnya arus Globalisasi ini




DAFTAR PUSTAKA


Prof DR. Ali Abdul Halim Mahmud, Dakwah Fardiyah (Metode Membentuk Pribadi Muslim)   cetakan pertama Februari 1995  Gema Insani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar